Senin, 29 Maret 2010
Dua Siswa Kerjakan UN di Mapolres Banjarnegara
image
Banjarnegara,CyberNews. Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) dua siswa SMPN 4 Wanayasa yang diduga terlibat pencurian komputer di sekolahnya, terpaksa dilakukan di Mapolres Banjarnegara.
Polisi menyediakan ruang Pelayanan dan Pengaduan Masyarakat pada unit Sat Reskrim, sebagai ruang ujian Su dan Er, dua siswa yang kini masih ditahan. Mereka memulai ujian pukul 08.00 WIB, diawasi satu orang pengawas dalam ruangan.
Koordinator Tim Pemantau Independen (TPI) UN Banjarnegara Lustono mengatakan hasil pantauan sementara, persiapan telah dilakukan sesuai prosedur. Ruangan dinilai cukup representatif, meski dalam kondisi darurat.
"Sementara ini semua berjalan lancar dan sesuai prosedur. Sebelum ujian juga dijelaskan cara pengisian blangko dan lainnya," katanya.
Pelaksanaan ujian di Mapolres itu juga menyita perhatian wartawan dari berbagai media. Semenjak Senin (29/3) pagi, mereka menunggu persiapan dan pelaksanaan UN dua siswa itu.
( M Syarif SW / CN16 )
29 Maret 2010 | 10:05 wib
Kebocoran Soal UN Tingkat SMP di Kabupaten Semarang Nol Persen
Ungaran, Cybernews. Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMP sederajat di Kabupaten Semarang berjalan lancar. Menurut Sekretaris Daerah Kab Semarang, Ir Wanardi, MM, yang ditemui saat meninjau UN di SMP Negeri 3 Ungaran, tingkat kebocoran soal pada…
29 Maret 2010 | 09:50 wib
Antisipasi Kecurangan, Saku Peserta UN Diperiksa
Depok, CyberNews. Tim Pemantau Independen (TPI) dan pengawas ujian memperketat pengawasan di hari pertama Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), Senin (29/3). Demi mencegah kecurangan, satu per satu para siswa diperiksa seluruh barang…
29 Maret 2010 | 09:36 wib
Gerakan Boikot Pajak Tak Akan Berlangsung Lama
Medan, Cybernews. Gerakan boikot membayar pajak yang dilakukan melalui jejaring sosial dunia maya, Facebook, merupakan bentuk kekecewaan dan ungkapan emosional sesaat (temporer), kata Presiden Perjuangan Hukum dan Politik (PHP), HMK Aldian Pinem, SH,…
Senin, 29/03/2010 10:12
Jatuh Bangun Industri Hasan Batik
hasan-batik-cov.JPG
Hasan Batik, satu dari perajin yang mengangkat tradisi batik di Bandung. Hasil karyanya diakui oleh orang-orang Jepang yang pernah jadi konsumen terbesar Batik Hasan.
Senin, 29/03/2010 09:07 WIB
BPOM Menyatakan Aspartam Aman!
Nutrifood.jpg
Saat ini Hoax (pemberitaan palsu) mengenai aspartam yang mengatasnamakan BPOM & IDI kembali merebak melalui sms, e-mail, bbm blast. Hati-hati dalam menghadapi hoax yang dengan sengaja disebarkan tanpa bukti ilmiah. BPOM telah menyatakan bahwa Aspartam AMAN dikonsumsi!
Senin, 29/03/2010 10:11 WIB
Axiata Berhad Lepas 18% Saham XL di Pasar Nego Senilai Rp 5,053 Triliun
axiata-reuters-luar.JPG
Axiata Group Berhad telah merealisasikan pelepasan 18% saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) di pasar negosiasi senilai Rp 5,053 triliun. Seluruh saham yang dilepas dibeli oleh investor asing.
Sabtu, 27 Maret 2010
RESISTOR 02
Komponen Dalam Rangkaian Listrik ( Resistor ) - apa yang akan kita bahas kali ini
adalah dasar dari Rangkaian listrik, setelah sebelumnya kita bahas mengenai pengukuran tahanan sekarang akan saya ajak untuk membahas lebih mendasar
mengenai apa itu resistor, definisi resistor, macam macam resistor, serta
parameter - parameternya. Tapi sebelum itu akan kita bahas Definisi dari
rangkaian listrik itu sendiri.
Definisi & Macam Komponen Dalam
Rangkaian Listrik
Rangkaian listrik adalah suatu
kesatuan susunan yang terdiri dari beberapa komponen yang mempunyai maksud dan
tujuan tertentu. Dimana macam dari komponen rangkaian listrik dibagi kedalam 2
janis yaitu :
- Komponen Pasif ( Resistor,
Kapasitor, Induktor )
- Komponen Aktif ( Sumber Arus,
Sumber Tegangan )
Karakteristik resistor
Notasi Resistor : R
Satuan Dasar Resistor : Ohm
Simbol Resistor :
Simbol Resistor :
Sifat & Cara Kerja Resistor
- Resistor akan bekerja dan akan selalu mendisipasikan energi bila ada arus litrik yang mengalir melalui resistor tersebut, energi akan didisipasikan dalam bentuk panas.
- Resistor yang dirangkai seri akan bersifat sebagai pembagi tegangan
- Resistor yang dirangkai peralel akan bersifat sebagai pembagi arus
Parameter Parameter Resistor
- Definisi Resistansi Resistor : 1. Besar kemampuan resistor untuk menahan arus listrik, 2.
Merupakan nilai resistor dalam ohm yang diukur pada temperatur kerja 25 derajat
Celcius.
- Definisi Power Rating Resistor
: Satuan nilai yang menyatakan daya maksimum yang dapat didisipasi secara
Kontinyu sampai temperature 70 derajat Celcius.
- Definisi Toleransi Resistor : Suatu
nilai yang menyatakan penyimpangan maksimum yang diperbolehkan / dianggap wajar
dari nilai nominal ohm dalam %
Macam Macam Resistor
A. Resistor Tetap :
- Resistor komposisi Karbon
- Metal Film Resistor
- Carbon Film resistor
- Wire Wolend Resistor
B. Resistor Variable :
- Potensio Putaran Tunggal
- Potensio Putaran Ganda
- Trimpot
- Light Depending Resistor
- Thermistor
Tabel Nilai Kode Warna Resistor
kode warna
nilai resistor diatas didasarkan pada 2 jenis penilaian resistor yaitu 4
pita / gelang resistor dan 5 pita / gelang resistor. ( Tabel Warna Resistor )
RANGKUMAN DIODA & TRANSISTOR .TUGAS ,LATIHAN,KUNCI JAWABAN
Rangkuman 4
ü Dioda semikonduktor dapat diberi bias maju (forward bias)
atau bias mundur (reverse bias) untuk mendapatkan
karakteristik tertentu.
ü Transistor memiliki 3 lapisan NPN atau PNP dengan tiga
terminal yaitu emitor, colektor dan basis.
ü Transistor dapat berfungsi sebagai saklar pada daerah jenuh
(saturasi) dan daerah cut off. Tugas 4
1) Sebutkan macam-macam diode yang ada di pasaran !
2) Carilah contoh penggunaan bias forward dan bias reverse !
3) Berikan contoh penggunaan transistor sebagai saklar !. Tes formatif 4
1) Apa yang dimaksud dengan : dioda semikonduktor, reverse
bias, forward bias
2) Jelaskan prinsip kerja transistor sebagai sakl Kunci jawaban 4
1) Diode semikonduktor adalah penyearah yang dibuat dari
bahan semikonduktor dengan menggabungkan type p dan
type n.
Reverse bias adalah pemberian tegangan negatip baterai ke
terminal anoda (A) dan tegangan positip ke terminal katoda
(K) dari suatu dioda. Sehingga tegangan anoda katoda VA-K
adalah negatip (VA-K < 0).
Forwards bias adalah pemberian tegangan positip ke
terminal Anoda (A) dan negatipnya ke terminal katoda (K)
dari suatu dioda.
2) Pada saat saklar telah terhubung, pada transistor telah
terjadi pemicuan arus pada basis yang mengakibatkan
terjadi aliran arus pada kolektor ke emitor. Sedangkan jika
saklar terbuka maka pada basis tidak diperoleh arus
pemicuan tetapi masih ada arus yang melewati kolektor.
ü Dioda semikonduktor dapat diberi bias maju (forward bias)
atau bias mundur (reverse bias) untuk mendapatkan
karakteristik tertentu.
ü Transistor memiliki 3 lapisan NPN atau PNP dengan tiga
terminal yaitu emitor, colektor dan basis.
ü Transistor dapat berfungsi sebagai saklar pada daerah jenuh
(saturasi) dan daerah cut off. Tugas 4
1) Sebutkan macam-macam diode yang ada di pasaran !
2) Carilah contoh penggunaan bias forward dan bias reverse !
3) Berikan contoh penggunaan transistor sebagai saklar !. Tes formatif 4
1) Apa yang dimaksud dengan : dioda semikonduktor, reverse
bias, forward bias
2) Jelaskan prinsip kerja transistor sebagai sakl Kunci jawaban 4
1) Diode semikonduktor adalah penyearah yang dibuat dari
bahan semikonduktor dengan menggabungkan type p dan
type n.
Reverse bias adalah pemberian tegangan negatip baterai ke
terminal anoda (A) dan tegangan positip ke terminal katoda
(K) dari suatu dioda. Sehingga tegangan anoda katoda VA-K
adalah negatip (VA-K < 0).
Forwards bias adalah pemberian tegangan positip ke
terminal Anoda (A) dan negatipnya ke terminal katoda (K)
dari suatu dioda.
2) Pada saat saklar telah terhubung, pada transistor telah
terjadi pemicuan arus pada basis yang mengakibatkan
terjadi aliran arus pada kolektor ke emitor. Sedangkan jika
saklar terbuka maka pada basis tidak diperoleh arus
pemicuan tetapi masih ada arus yang melewati kolektor.
DIODA SEMIKONDUKTOR
DIODA SEMIKONDUKTOR
Dioda semikonduktor dibentuk dengan cara menyambungkansemi-konduktor tipe p dan semikonduktor tipe n. Pada saat
terjadinya sambungan (junction) p dan n, hole-hole pada bahan
p dan elektron-elektron pada bahan n disekitar sambungan
cenderung untuk berkombinasi. Hole dan elektron yang berkombinasi ini saling meniadakan, sehingga pada daerah
sekitar sambungan ini kosong dari pembawa muatan dan
terbentuk daerah pengosongan (depletion region). Oleh karena itu pada sisi p tinggal ion-ion akseptor yang
bermuatan negatip dan pada sisi n tinggal ion-ion donor yang
bermuatan positip. Namun proses ini tidak berlangsung terus,
karena potensial dari ion-ion positip dan negatip ini akan
mengahalanginya. Tegangan atau potensial ekivalen pada
daerah pengosongan ini disebut dengan tegangan penghalang
(barrier potential). Besarnya tegangan penghalang ini adalah
0.2 untuk germanium dan 0.6 untuk silikon. Lihat Gambar 17.
Suatu dioda bisa diberi bias mundur (reverse bias) atau diberi
bias maju (forward bias) untuk mendapatkan karakteristik yang
diinginkan. Bias mundur adalah pemberian tegangan negatip
baterai ke terminal anoda (A) dan tegangan positip ke terminal
katoda (K) dari suatu dioda. Dengan kata lain, tegangan anoda
katoda VA-K adalah negatip (VA-K < 0). Apabila tegangan positip
baterai dihubungkan ke terminal Anoda (A) dan negatipnya ke
terminal katoda (K), maka dioda disebut mendapatkan bias
maju (foward bias). Lihat pada gambar 18.
Dua macam kurva, yakni dioda
germanium (Ge) dan dioda silikon (Si). Pada saat dioda diberi
bias maju, yakni bila VA-K positip, maka arus ID akan naik
dengan cepat setelah VA-K mencapai tegangan cut-in (Vg).
Tegangan cut-in (Vg) ini kira-kira sebesar 0.2 Volt untuk dioda
germanium dan 0.6 Volt untuk dioda silikon. Dengan
pemberian tegangan baterai sebesar ini, maka potensial
penghalang (barrier potential) pada persambungan akan
teratasi, sehingga arus dioda mulai mengalir dengan cepat.
Bagian kiri bawah dari grafik pada Gambar 19 merupakan kurva
karakteristik dioda saat mendapatkan bias mundur. Disini juga
terdapat dua kurva, yaitu untuk dioda germanium dan silikon.
Besarnya arus jenuh mundur (reverse saturation current) Is
untuk dioda germanium adalah dalam orde mikro amper dalam
ID (mA)
Ge Si
Si Ge
Is(Si)=10nA VA-K (Volt)
Is(Ge)=1mA
0.2 0.6
Contoh ini adalah 1 mA. Sedangkan untuk dioda silikon Is
adalah dalam orde nano amper dalam hal ini adalah 10 nA.
Apabila tegangan VA-K yang berpolaritas negatip tersebut
dinaikkan terus, maka suatu saat akan mencapai tegangan
patah (break-down) dimana arus Is akan naik dengan tiba-tiba.
Pada saat mencapai tegangan break-down ini, pembawa
minoritas dipercepat hingga mencapai kecepatan yang cukup
tinggi untuk mengeluarkan elektron valensi dari atom.
Kemudian elektron ini juga dipercepat untuk membebaskan
yang lainnya sehingga arusnya semakin besar. Pada dioda
biasa pencapaian tegangan break-down ini selalu dihindari
karena dioda bisa rusak.
Hubungan arus dioda (ID) dengan tegangan dioda (VD) dapat
dinyatakan dalam persamaan matematis yang dikembangkan
oleh W. Shockley, yaitu:
dimana:
ID = arus dioda (amper)
Is = arus jenuh mundur (amper)
e = bilangan natural, 2.71828...
VD = beda tegangan pada dioda (volt)
n = konstanta, 1 untuk Ge; dan » 2 untuk Si
VT = tegangan ekivalen temperatur (volt)
Harga Is suatu dioda dipengaruhi oleh temperatur, tingkat
doping dan geometri dioda. Dan konstanta n tergantung pada
sifat konstruksi dan parameter fisik dioda. Sedangkan harga VT
ditentukan dengan persamaan:
ID = Is [e(VD/n.VT) - 1]
50
dimana:
k = konstanta Boltzmann, 1.381 x 10-23 J/K
(J/K artinya joule per derajat kelvin)
T = temperatur mutlak (kelvin)
q = muatan sebuah elektron, 1.602 x 10-19 C
Pada temperatur ruang, 25 oC atau 273 + 25 = 298 K, dapat
dihitung besarnya VT yaitu:
(1.381 x 10-23 J/K)(298K)
VT = ¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾
1.602 x 10-19 C
= 0.02569 J/C @ 26 mV
Harga VT adalah 26 mV ini perlu diingat untuk pembicaraan
selanjutnya Sebagaimana telah disebutkan bahwa arus jenuh mundur, Is,
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: doping, persambungan, dan
temperatur. Namun karena dalam pemakaian suatu komponen dioda,
faktor doping dan persambungan adalah tetap, maka yang perlu
mendapat perhatian serius adalah pengaruh temperatur.
TRANSISTOR
TRANSISTOR Transistor merupakan peralatan yang mempunyai 3 lapis N-P-N
atau P-N-P. Dalam rentang operasi, arus kolektor IC merupakan
fungsi dari arus basis IB. Perubahan pada arus basis IB
memberikan perubahan yang diperkuat pada arus kolektor
untuk tegangan emitor-kolektor VCE yang diberikan.
Perbandingan kedua arus ini dalam orde 15 sampai 100.
kT VT = ¾ q 51
Salah satu cara pemberian tegangan kerja dari transistor dapat
dilakukan seperti pada Gambar 23. Jika digunakan untuk jenis
NPN, maka tegangan Vcc-nya positif, sedangkan untuk jenis
PNP tegangannya negatif. Arus Ib (misalnya Ib1) yang diberikan dengan mengatur Vb akan
memberikan titik kerja pada transistor. Pada saat itu transistor
akan menghasilkan arus collector (Ic) sebesar Ic dan tegangan
Vce sebesar Vce1. Titik Q (titik kerja transistor) dapat diperoleh
dari persamaan sebagai berikut :
Persamaan garis beban = Y = Vce = Vcc – Ic x RL
Jadi untuk Ic = 0, maka Vce = Vcc dan
untuk Vce = 0, maka diperoleh Ic = Vcc/RL
Apabila harga-harga untuk Ic dan Ice sudah diperoleh,
maka dengan menggunakan karakteristik transistor yang
bersangkutan, akan diperoleh titik kerja transistor atau titik Q.
Pada umumnya transistor berfungsi sebagai suatu switching
(kontak on-off). Adapun kerja transistor yang berfungsi sebagai
switching ini, selalu berada pada daerah jenuh (saturasi) dan
daerah cut off (bagian yang diarsir pada Gambar 21). Transistor
dapat bekerja pada daerah jenuh dan daerah cut off-nya,
dengan cara melakukan pengaturan tegangan Vb dan rangkaian
pada basisnya (tahanan Rb) dan juga tahanan bebannya (RL).
Untuk mendapatkan on-off yang bergantian dengan periode
tertentu, dapat dilakukan dengan memberikan tegangan Vb yang
berupa pulsa, seperti pada Gambar 24.
Gambar 24. Pulsa Trigger dan Tegangan Output Vce
Apabila Vb = 0, maka transistor off (cut off), sedangkan
apabila Vb=V1 dan dengan mengatur Rb dan R1 sedemikian
rupa, sehingga menghasilkan arus Ib yang akan menyebabkan
transistor dalam keadaan jenuh. Pada keadaan ini Vce adalah
kira-kira sama dengan nol (Vsat = 0.2 volt). Bentuk output Vce
yang terjadi pada Gambar 23. Apabila dijelaskan adalah sebagai
berikut (lihat Gambar 22 dan Gambar 23) :
Pada kondisi Vb = 0, harga Ic = 0, dan berdasarkan persamaan
loop :
54
Vcc+ IcR1 + Vce= 0, dihasilkan Vce= +Vcc
Pada kondisi Vb = V1, harga Vce= 0 dan Iv = I saturasi
Untuk mendapatkan arus Ic, (I saturasi) yang cukup besar pada
rangkaian switching ini, umumnya RL didisain sedemikian rupa
sehingga RL mempunyai tahanan yang kecil. . Rangkuman 4
ü Dioda semikonduktor dapat diberi bias maju (forward bias)
atau bias mundur (reverse bias) untuk mendapatkan
karakteristik tertentu.
ü Transistor memiliki 3 lapisan NPN atau PNP dengan tiga
terminal yaitu emitor, colektor dan basis.
ü Transistor dapat berfungsi sebagai saklar pada daerah jenuh
(saturasi) dan daerah cut off.
atau P-N-P. Dalam rentang operasi, arus kolektor IC merupakan
fungsi dari arus basis IB. Perubahan pada arus basis IB
memberikan perubahan yang diperkuat pada arus kolektor
untuk tegangan emitor-kolektor VCE yang diberikan.
Perbandingan kedua arus ini dalam orde 15 sampai 100.
kT VT = ¾ q 51
Salah satu cara pemberian tegangan kerja dari transistor dapat
dilakukan seperti pada Gambar 23. Jika digunakan untuk jenis
NPN, maka tegangan Vcc-nya positif, sedangkan untuk jenis
PNP tegangannya negatif. Arus Ib (misalnya Ib1) yang diberikan dengan mengatur Vb akan
memberikan titik kerja pada transistor. Pada saat itu transistor
akan menghasilkan arus collector (Ic) sebesar Ic dan tegangan
Vce sebesar Vce1. Titik Q (titik kerja transistor) dapat diperoleh
dari persamaan sebagai berikut :
Persamaan garis beban = Y = Vce = Vcc – Ic x RL
Jadi untuk Ic = 0, maka Vce = Vcc dan
untuk Vce = 0, maka diperoleh Ic = Vcc/RL
Apabila harga-harga untuk Ic dan Ice sudah diperoleh,
maka dengan menggunakan karakteristik transistor yang
bersangkutan, akan diperoleh titik kerja transistor atau titik Q.
Pada umumnya transistor berfungsi sebagai suatu switching
(kontak on-off). Adapun kerja transistor yang berfungsi sebagai
switching ini, selalu berada pada daerah jenuh (saturasi) dan
daerah cut off (bagian yang diarsir pada Gambar 21). Transistor
dapat bekerja pada daerah jenuh dan daerah cut off-nya,
dengan cara melakukan pengaturan tegangan Vb dan rangkaian
pada basisnya (tahanan Rb) dan juga tahanan bebannya (RL).
Untuk mendapatkan on-off yang bergantian dengan periode
tertentu, dapat dilakukan dengan memberikan tegangan Vb yang
berupa pulsa, seperti pada Gambar 24.
Gambar 24. Pulsa Trigger dan Tegangan Output Vce
Apabila Vb = 0, maka transistor off (cut off), sedangkan
apabila Vb=V1 dan dengan mengatur Rb dan R1 sedemikian
rupa, sehingga menghasilkan arus Ib yang akan menyebabkan
transistor dalam keadaan jenuh. Pada keadaan ini Vce adalah
kira-kira sama dengan nol (Vsat = 0.2 volt). Bentuk output Vce
yang terjadi pada Gambar 23. Apabila dijelaskan adalah sebagai
berikut (lihat Gambar 22 dan Gambar 23) :
Pada kondisi Vb = 0, harga Ic = 0, dan berdasarkan persamaan
loop :
54
Vcc+ IcR1 + Vce= 0, dihasilkan Vce= +Vcc
Pada kondisi Vb = V1, harga Vce= 0 dan Iv = I saturasi
Untuk mendapatkan arus Ic, (I saturasi) yang cukup besar pada
rangkaian switching ini, umumnya RL didisain sedemikian rupa
sehingga RL mempunyai tahanan yang kecil. . Rangkuman 4
ü Dioda semikonduktor dapat diberi bias maju (forward bias)
atau bias mundur (reverse bias) untuk mendapatkan
karakteristik tertentu.
ü Transistor memiliki 3 lapisan NPN atau PNP dengan tiga
terminal yaitu emitor, colektor dan basis.
ü Transistor dapat berfungsi sebagai saklar pada daerah jenuh
(saturasi) dan daerah cut off.
TES FORMATIF DAN KUNCI JAWABAN
Tes formatif
1) Jelaskan apa yang dimaksud :
a. Resistor
b. Kapasitor
c. Induktor
2) Apa arti kode 82 k W 5% 9132 W pada resistor ?
3) Apa arti kode 5 W 22 R J pada resistor ?
4) Apakah arti kode warna pada kapasitor berikut Coklat; hitam; jingga; putih; merah
5) Apa arti kode pada kapasitor : 562 J 100 V?
6) Suatu induktor diberi sumber tegangan AC 100 Volt, arus yang mengalir 1 Ampere, jika diukur dengan Ohmmeter, induktor tersebut berharga 99 W. Jika frekuensi sumber 50 Hz, berapakah kapasitas induktansi L?
Kunci jawaban
1). a). Resistor adalah suatu komponen listrik yang berguna untuk menghambat arus listrik.
b). Kapasitor adalah suatu komponen listrik
2). 82 k W 5% 9132 W artinya besarnya resistansi = 82 k W;
besarnya toleransi = 5%; nomor serinya = 9132 W.
3). 5 W 22 R J artinya besarnya kemampuan = 5 watt; besarnya resistansi = 22 W; besarnya toleransi = 5%.
4). Coklat = 1; hitam = 0; jingga = 103; putih = toleransi 10
%; merah = tegangan kerja 250 V untuk DC dan 160 V
untuk AC
5). Besarnya kapasitas = 5600 pF, toleransi 5 %, tegangan
kerja 100volt.
6). Diketahui : V = 100 Volt
I = 1 A
R = 99 W
f = 50 Hz
Z =V / I = 100 / 1 W = 100 W
XL = = = 14,1 W
XL = 2 . p . f . L
L = XL / 2 . p . f
= (14,1 / 2 . 3,14 . 50) . 100 mH
= 44,9 mH
INDUKTOR
Induktor
Induktor adalah komponen listrik yang digunakan sebagaibeban induktif. Kapasitas induktor dinyatakan dalam satuan H (Henry) =
1000mH (mili Henry). Kapasitas induktor diberi lambang L,
sedangkan reaktansi induktif diberi lambang XL.
XL = 2 p . f . L (ohm). ……………........................ (1)
dimana : XL = reaktansi induktif (W)
p = 3,14
f = frekuensi (Hz)
L = kapasitas induktor (Henry)
Pada induktor terdapat unsur resistansi (R) dan induktif (XL)
jika digunakan sebagai beban sumber tegangan AC. Jika
digunakan sebagai beban sumber tegangan DC, maka hanya
terdapat unsur R saja. Dalam sumber tegangan AC berlaku
rumus :
Z = V / I ...……………......... (2)
Z2 = R2 + XL2
XL2 = Z2 – R2
XL = ………........ ( 3 )
Dimana :
Z = Impedansi (W) R = Tahanan (W)
V = Tegangan AC (Volt) XL = Reaktansi induktif (W)
I = Arus (Ampere)
Dari persamaan (2) jika sumber tegangan AC (V) dan arus
(I) diketahui, maka Z dapat dihitung. Dari persamaan (3),
jika R diketahui, maka XL dapat dihitung. Dari persamaan
(1) jika f diketahui, maka L dapat dihitung.
Rangkuman 2
ü Resistor, Kapasitor dan Induktor termasuk ke dalam
komponen pasif.
ü Nilai resistor dan kapasitor dapat diketahui dengan melihat
kode warna dan angka yang terdapat pada resistor dan
kapasitor.
ü Induktor memiliki unsur resistansi dan induktansi jika
digunakan sebagai beban dalam sumber tegangan AC,
sedangkan bila digunakan sebagai beban pada sumber
tegangan DC hanya akan menghasilkan unsur resistansi.2L
Z = R2 +X
Z2 -R2 26
RESISTOR
.
berfungsi untuk menghambat arus listrik yang melewatinya.
Satuan harga resistor adalah Ohm. ( 1 MW (mega ohm) = 1000
KW (kilo ohm) = 106 W (ohm)).
Resistor terbagi menjadi dua macam, yaitu :
ü Resistor tetap yaitu resistor yang nilai hambatannya relatif
tetap, biasanya terbuat dari karbon, kawat atau paduan
logam. Nilainya hambatannya ditentukan oleh tebalnya dan
panjangnya lintasan karbon. Panjang lintasan karbon
tergantung dari kisarnya alur yang berbentuk spiral.
Resistor variabel atau potensiometer, yaitu resistor
yang besarnya hambatan dapat diubah-ubah. Yang
termasuk kedalam potensiometer ini antara lain :
Resistor KSN (koefisien suhu negatif), Resistor LDR
(light dependent resistor) dan Resistor VDR (Voltage
Dependent Resistor). Menentukan Kode Warna Resistor
Kode warna pada resistor menyatakan harga resistansi dan
toleransinya. Semakin kecil harga toleransi suatu resistor
adalah semakin baik, karena harga sebenarnya adalah harga
yang tertera ± harga toleransinya.
Terdapat resistor yang mempunyai 4 gelang warna dan 5
Tabel 1. Kode Warna pada Resistor 4 Gelang
WarnaGelang 1(Angka pertama)
Gelang 2(Angka kedua)
Gelang 3(Faktor pengali)
Gelang 4(Toleransi /%)
Hitam - 0 1 -
Coklat 1 1 10 1
Merah 2 2 102 2
Oranye 3 3 103 3
Kuning 4 4 104 4
Hijau 5 5 105 5
Biru 6 6 106 6
Ungu 7 7 107 7
Abuabu
8 8 108 8
Putih 9 9 109 9
Emas - - 10-1 5
Perak - - 10-2 10
Tanpa
warna - - 10-3 20
Contoh :
Sebuah resistor dengan 4 gelang. Gelang pertama cokelat,
gelang kedua cokelat, gelang ketiga orange dan gelang
keempat emas. Tentukan nilai tahanan resistor !
Nilai Resistor tersebut :
Gelang 1 (cokelat) =1; Gelang 2(cokelat)=0; Gelang
3(orange)= 103 ; Gelang 4 (emas) = 5 %
20
Sehingga nilai tahanan resistor adalah 10 x 103 W ± 5 %
atau 10 K W dengan toleransi 5 %
Kode Huruf Resistor
Resistor yang mempunyai kode angka dan huruf biasanya
adalah resistor lilitan kawat yang diselubungi dengan
keramik/porselinArti kode angka dan huruf pada resistor dengan kode 5 W 22 R
J adalah sebagai berikut :
5 W berarti kemampuan daya resistor besarnya 5 watt
22 R berarti besarnya resistansi 22 W
Dengan besarnya toleransi 5%
Resistor
Resistor disebut juga dengan tahanan atau hambatan,berfungsi untuk menghambat arus listrik yang melewatinya.
Satuan harga resistor adalah Ohm. ( 1 MW (mega ohm) = 1000
KW (kilo ohm) = 106 W (ohm)).
Resistor terbagi menjadi dua macam, yaitu :
ü Resistor tetap yaitu resistor yang nilai hambatannya relatif
tetap, biasanya terbuat dari karbon, kawat atau paduan
logam. Nilainya hambatannya ditentukan oleh tebalnya dan
panjangnya lintasan karbon. Panjang lintasan karbon
tergantung dari kisarnya alur yang berbentuk spiral.
Resistor variabel atau potensiometer, yaitu resistor
yang besarnya hambatan dapat diubah-ubah. Yang
termasuk kedalam potensiometer ini antara lain :
Resistor KSN (koefisien suhu negatif), Resistor LDR
(light dependent resistor) dan Resistor VDR (Voltage
Dependent Resistor). Menentukan Kode Warna Resistor
Kode warna pada resistor menyatakan harga resistansi dan
toleransinya. Semakin kecil harga toleransi suatu resistor
adalah semakin baik, karena harga sebenarnya adalah harga
yang tertera ± harga toleransinya.
Terdapat resistor yang mempunyai 4 gelang warna dan 5
Tabel 1. Kode Warna pada Resistor 4 Gelang
WarnaGelang 1(Angka pertama)
Gelang 2(Angka kedua)
Gelang 3(Faktor pengali)
Gelang 4(Toleransi /%)
Hitam - 0 1 -
Coklat 1 1 10 1
Merah 2 2 102 2
Oranye 3 3 103 3
Kuning 4 4 104 4
Hijau 5 5 105 5
Biru 6 6 106 6
Ungu 7 7 107 7
Abuabu
8 8 108 8
Putih 9 9 109 9
Emas - - 10-1 5
Perak - - 10-2 10
Tanpa
warna - - 10-3 20
Contoh :
Sebuah resistor dengan 4 gelang. Gelang pertama cokelat,
gelang kedua cokelat, gelang ketiga orange dan gelang
keempat emas. Tentukan nilai tahanan resistor !
Nilai Resistor tersebut :
Gelang 1 (cokelat) =1; Gelang 2(cokelat)=0; Gelang
3(orange)= 103 ; Gelang 4 (emas) = 5 %
20
Sehingga nilai tahanan resistor adalah 10 x 103 W ± 5 %
atau 10 K W dengan toleransi 5 %
Kode Huruf Resistor
Resistor yang mempunyai kode angka dan huruf biasanya
adalah resistor lilitan kawat yang diselubungi dengan
keramik/porselinArti kode angka dan huruf pada resistor dengan kode 5 W 22 R
J adalah sebagai berikut :
5 W berarti kemampuan daya resistor besarnya 5 watt
22 R berarti besarnya resistansi 22 W
Dengan besarnya toleransi 5%
Langganan:
Komentar (Atom)